12 November 2008

Ujian, JIHAD juga Lho..

Ngomong-ngomong soal jihad, jadi inget kemarin eksekusi mati 3 tersangka bom Bali, Amrozi cs. Semangat jihad mereka yang berkobar-kobar jadi pro dan kontra. Bagi mereka jihad adalah perang. Tidak kata lain selain itu. Wew… kalo itu aku juga ga setuju, ko serem amat ya…Jihad adalah kewajiban bagi setiap muslim, masa setiap orang muslim harus perang. Yah… kalo konteksnya perang memerangi hawa nafsu, atau musuh yang jelas nyata memerangi kita, ya boleh lah…

Pas nonton Diantara Hitam dan Putih di Metro TV ada berbagai pendapat tentang jihad, dan aku lebih setuju pendapat Quraish Sihab, Hidayat Nurwahid, dan salah satu cendekiawan muda muslim yang aku lupa namanya. Jihad sesuai dengan konteks dan kondisinya.

Nah,, jihad dalam arti kata berarti sungguh-sungguh (kata ibu Sri) jadi setiap apa yang kita lakukan harus dengan sungguh-sungguh. Makanya aku bilang ujian juga jihad. Karena untuk menghadapai ujian harus dihadapi dengan belajar sungguh-sungguh.

Jadi inget perjuanganku saat ujian, pas SD dan SMP setiap ujian pasti aku drop.. entah itu flu, panas, batuk, etc. udah langganan, benar-benar diforsir. Yah hasilnya Alhamdulillah selalu memuaskan. SMA udah bisa mengontrol, kalo ujian harus bangun malem dan ibu selalu menemani. Jadi yang berjuang bukan cuma aku. Nah di kampus aku sendiri,,hiks.. Gad eng banyak teman ko,,, Cuma kurang bisa mengontrol. Badan diforsir, bangun malem terus, tidur Cuma 4-5 jam, makan ga inget, ga ada suplay vitamin, nah parah. Pas tingkat 2 (semester 4) benar2 menyedihkan, UTS&UAS aku sakit ga tanggung-tanggung sakit tipes. Benar-benar perjuangan disaat ujian aku sakit sampai diinfus. Dan alhasil, nilaiku anjlok. Benar-benar jihad…

Ujian adalah jihad, sebagai kesungguhan kita beribadah yaitu menuntut ilmu karena Allah, sebagai kesungguhan kita mengemban amanah orang tua kita yang telah membiayai kuliah kita, dan itu tidak mahal, di bayar dari setiap tetes keringat mereka yang mengalir (ah…lebay). Yups..makanya jangan males belajar buat ujian, apapun nanti hasilnya yang penting kita dah berusaha, kita udah berjihad. Allahu AKBAR

27 Oktober 2008

Get Married

salah satu judul film 'GET MARRIED' ini pantas untuk menggambarkan peristiwa akhir2 ini yang aku alami. Bukan aku yang pengin menikah, tapi orang-orang terdekatku yang mulai melangkah untuk mengarungi bahtera keluarga.

Dimulai dari agustus tahun lalu, masku (sepupu) nekat minta nikah ke orang tuanya saat masih semester 7, kenapa aku bilang nekat, karena Proposal menikah dah diajukan 2 tahun sebelumnya, tidak ada tanggapan dari siapapun hanya dianggap gurauan. Tapi saat semester 6 akhir masku dengan berani untuk menanggung apapun yang terjadi, ta’aruf dengan gadis yang usianya lebih tua satu tahun darinya. dan jadi deh nikah...

Kedua, saat liburan semester 4. Aku pulang ke rumah, dan kumpul sama temen2 smp. terus dapat kabar kalo teman sekelasku dulu waktu smp mau nikah bulan agustus ’08. kebetulan libur kita berkunjung ke rumah temenku yang mau nikah itu, dan crita2 deh. ngobrol sana sini dan salah satu teman nyeletuk : “ Kenapa sih ko buru2 nikah?...” dan banyak pertanyaan lain yang aneh2. Duasar….

Temanku cuma jawab : “kita kan dah dewasa, setiap keputusan yang kita ambil pasti ada alasannya dan tahu resikonya, aku punya alasan dan aku siap menanggung resiko.” ( Duh bijaknya…)

Liburan kemarin (Liburan lebaran) aku juga menghadiri persepsi pernikahan teman SMA-ku dulu. Bareng teman2 sekelas, kita datang pas acara dah mau selesai (dah sore banget). Tapi beruntung, kita jadi bisa ngobrol lama sama sang pengantin tanpa diganggu para tamu. Kita foto2 bareng pengantin di pelaminan ( serasa…). hal yang sama terjadi, temanku dihujani pertanyaan mengenai alasan menikah. dan saat pamitan, temanku bilang " Rin kapan nyusul...?" agh...no coment.

keempat, saat reuni SMP ketemu teman2,ih dah pada gedhe… dan salah satu teman mengumumkan bahwa dia bentar lagi akan menikah…….

kelima, Saat tiba di Bogor, sesampainya di kos, salah satu mba-mba di kosan juga mengumumkan “ Rin, aku dah nikah kemarin seminggu setelah lebaran, maaf ga kasih kabar, Cuma acara keluarga biasa, teman2 semua juga ga dikasih kabar…”

Ya Allah…Aku bahagia mendengar semua ini. tapi ada yang buatku BT, tiap kali ditelfon atau nelfon teman tema yang tak pernah tertinggal adalah pertanyaan "Kapan...?"

aku baru sadar TERNYATA AKU DAH BESAR TO…

Sering aku ngrasa aku masih anak kecil, tak pernah terbayangkan untuk memulai hidup baru. Serasa masih jauuuuuuuuh banget.

tapi teman2ku sudah mendahuluiku...( dalam artian untuk memulai hidup baru)
teman-temanku yang lain ada yang ingin menyusul juga??? kita tunggu saja........

26 Oktober 2008

Penghuni Kolong Langit

Kita semua adalah penghuni kolong langit. Namun setiap kita mempunyai nasib berbeda di bawah langit Allah ini. mungkin yang lebih tepat disebut penghuni kolong langit adalah para tuna wisma dan anak jalanan yang tak punya rumah, mereka hanya beralaskan bumi dan beratapkan langit.
Mereka adalah kaum-kaum yang terpinggirkan, kadang kita saja merasa risih melihat mereka. Apalagi untuk bertanya atau menjadi teman mereka,,, Padahal mereka manusia juga yang punya rasa ingin diperhatikan dan ada tempat untuk berbagi. Kadang aku miris kalau ketemu anak jalanan saat naik bus atau angkot, apalagi anak kecil yang menjadi pengamen hingga larut malam. Apakah mereka sudah makan atau belum?,,,
Makanya aku sangat setuju banget buat programnya Andrea Hirata buat program nonton bareng anak jalanan, karena merekalah yang paling butuh motivasi hidup, semangat belajar, dan kekuatan untuk terus pada mereka. Sebenarnya program ini dah pernah aku dengar yaitu programnya Pak MS Kaban (Menteri Kehutanan), karena rumahnya dekat dengan rumah mbak jadi aku sering dengar dan kadang ikut berpartisipasi. Saat itu program nonton bareng Film Kun Fayakun bareng anak yatim, terus program rihlah ke puncak anak-anak yatim dan anak jalanan, Bagi-bagi uang saat lebaran anak yatim.
Jadi kadang sayang kalau uang bulanan habis tanpa lihat senyum diantara 'mereka'.
Jundi, adalah motivatorku untuk membantu mereka. Dia yang selalu mengingatkan aku dan mbak-ku untuk tidak lupa pada mereka.
Dia selalu :
" Mi, dah kasih buat Emak belum"
" Lik Ina kasihan tuh pengamennya, masak cuma dikasih Gopek, uang jajan jundi aja 2ribu"
"Mi, si Falah belum makan..."
Anak umur 5 tahun yang paling cerewt dan kritis,, hufff kadang aku suka berpikir anak sekecil itu pun dah punya rasa sayang pada 'mereka'. Kenapa Ga???

Sebagai sesama penghuni kolong langit kita berkewajiban buat saling membantu,,,
DAN INGAT KITA HANYA PENGHUNI "KOLONG" LANGIT

21 Oktober 2008

Membeli Keajaiban

Tiga hari yang lalu temenku cerita tentang salah satu cerita di buku cerita yang dia beli. Tadinya sih dia bilang “ ini buku anak-anak lho…”
“ aku beli buat adekku di rumah, tapi kalo mau dengerin ya ga apa2 sih…”
“ gini ceritanya…”
“ Ada suatu keluarga muda yang mempunyai dua orng anak, anak pertama perempuan berumur 5 tahun, anak kedua berumur 3 tahun. Kedua anak ini sangat dekat dan saling menyayangi.
Suatu hari sang kakak mendengar pembicaraan keduaorang tuanya, dia mendengar bahwa sang adik sedang mengidap sakit keras dan umurnya tidak akan lama lagi. Sang ayah bilang yang dibutuhkan saat ini hanyalah keajaiban…
Sang anak perempuan kecil tadi langsung sedih, dan pergi ke kamarnya untuk membuka celengannya dengan yakin dia bilang “AKU AKAN MEMBELI KEAJAIBAN…”. Uang yang terkumpul hanya 50ribu, apalah arti uang segitu jika dibandingkan dengan sakit adiknya.
Lalu dia pergi ke apotek terdekat dan dengan yakin “AKU AKAN MEMBELI KEAJAIBAN…”
Sesampainya di apotek, dia memanggil sang pelayan apotek yang sedang melayani pelanggan lain. Sang anak dicuekin sama si pelayan. Sang pelayan pikir hanya anak kecil yang sedang mencari orang tuanya. Namun sang anak tak habis akal, dia bunyikan dengan keras uang recehnya yang ia buka dari celengan. Hingga mendapat perhatian tidak hanya dari pelayan namun juga dari pelanggan apoteker yang lain.
Sang pelayan “ Ada yang bisa saya bantu…”
“saya mau membeli keajaiban…”jawab sang anak.
Dengan bingung sang pelayan berkata kepada sang anak kecil “saya tidak menjual keajaban disini, apamaksudmu keajaiban itu…”
“ Tapi aku ingin membeli keajaiban untuk adikku..”
Tiba-tiba salah satu pelanggan menghampirinya, “ bisa kau jelaskan apa yang kau butuhkan anak manis?”
“ adikku sakit keras dan tidak ada obat yang dapat menyambuhkannya, hanya keajaiban yang dapat menolongnya…”
“Boleh tau adikmu sakit apa?”
“Kanker…”
“Bisa saya bertemu adikmu sekarang…”
Ternyata si pelanggan adalah seorang dokter ahli kanker yang terkenal, ia memeriksa sang adik dan membawanya ke rumah sakit. Setelah dioperasi sang adik bisa sembuh…
Hikmah dari cerita tersebut ( kata temenku juga ) kita harus yakin….!!! Kunci pertama harus yakin.
Yakinlah pertolongan Allah sangat dekat, dan setiap penyakit pasti ada obatnya.
Semangadh… buat semua temanku dan semua saudaraku perjuangan… yakin!!!!!!

04 September 2008

Ramadhanku

Ini ramadahn ketiga aku di IPB. Ramadhan pertama aku masih di asrama, mengasyikan dan mengesankan. Kerasa banget Ramadhan bareng teman-teman. Beli makan saur bareng jam 4 pagi, beli makan buat buka ke Bara sambil ngabuburit. Shalat taraweh bareng di mushola, yang ada kejadian lucu bareng teman sekamar. Semangat Ramadahannya kerasa banget, tilawah bareng teman sekamar, bangunin saur di lorong, shalat lail bareng,, (hiks,, kangen )
Ramadhan kedua di kost baru, tidak begitu mengesankan, ga terlalu kerasa Ramadhannya. Awalnya sering jamaah bareng di kost, kadang ada mba2 dari kost-an lain yang dating buat jadi imam taraweh. Tapi lama-lama ga dating lagi dan anak2 males buat jamaah taraweh, seringnya taraweh di kamar sendiri2. Buat buka dan saur juga sendiri2, ada yang catering, ada yang beli malem2, ada yang masak. Aku ma ipung (teman sekamar ) seringnya masak bareng ato beli kalo malem buat saur. Ga ada istimewanya… (tapi Ramahan selalu berarti bagiku,, Insya Allah)
Tapi ada ding yang mengesankan, aku bareng teman2 di ilkom 43 sering bagi2 ta’jil ke orang2 di jalan, seru deh… Trus buka bareng ma anak2 ilkom, Omda Kebumen…
Nah, sekarang Ramadhan ketiga, sekarang2 ini sih belum terlalu kerasa suasana Ramadahannya, masih kaya hari biasa. Tapi sekarang aku ngerti dan sadar, seberapa special Ramadhan bagi kita tergantung dari seberapa special target kita di bulan Ramadhan ini. Jangan sampai kita ga punya target di bulan special ini. Ya ga…
Nah sekarang aku lagi mencoba buat ngelist target dan ngejalaninnya biar Ramadhan kali ini terasa special buatku (Amien…)

03 September 2008

Tuh kan Bener…

Udah aku tebak dari awal buat, punya blog pasti ga keurus, jarang diupdate. Udah hamper 3 bulan ga di posting. Banyak bahan cerita sih, Cuma males buat posting dan nulisnya. Kadang dah disimpen di dokumen, tapi buat buka blog dan posting yang kadang males. Tapi insya Allah mau rajin update&posting,,he…
Seperti tujuan awal aku buat blog, buat belajar nulis dan buat cerita&berita. Bukan bermaksud iseng, ikut-ikutan atau pamer. Iseng??? Bagiku sesuatu yang bukan maksiat tiadalah yang sia-sia (keisengan), jika niatnya bukan iseng. Ikut-ikutan,, gal ah, buat apa ikut-ikutan teman atau ikut-ikutan tren. Keinginan buat bisa nulis dan mulai belajar nulis udah sejak SMP tapi kadang males buat nulis cerita di buku. Nulis di kertas Sering kececer jadi ilang, nah ada blog kan jadi lebih mudah. Pernah bercita-cita jadi seorng penulis kaya Asma Nadia atau Helvi Tiana Rosa, tapi itu Cuma keinginan yang tak pernah berusaha untuk diwujudkan. Wong belajar nulis aja males-malesan. He,,,
Ya semoga harapan tidak hanya sekedar harapan, tapi bisa diwujudkan, nah dengan blog ini semoga aku bisa mewujudkan harapan. Amien…

… Ramadhan ke-2 sehabis sahur di rumah Jundi…

02 September 2008

Rumput Yang bergoyang

Salah satu Bait dari Lirik lagu Ebiet G. Ade berbunyi ‘…Tanyakan pada rumput yang bergoyang…’. Sampai sekarang aku ga habis pikir knapa Ebiet buat syairnya sampai terpikir buat nanya ke rumput yang bergoyang (he,,,). Maksudnya apa ya?? Tuh lagu dah ada sejak bapa aku masih muda, dia juga suka banget ma lagu ini, tapi yang dia hafal Cuma lirik ini (..rumput yang bergoyang…). Waktu kecil pernah tanya ke bapa, apa maksud rumput yang bergoyang tapi ga dapat jawaban yang memuaskan.
Suatu waktu aku pernah baca artikel, nah disitu terungkap makna rumput yang bergoyang,,. Konon, Ebiet sudah kabarkan berita "Mengapa di tanahku terjadi bencana?" kepada laut, karang, ombak bahkan matahari. Sayang, dia mengaku tak memperoleh jawaban. Yang bisa dia lakukan adalah menduga-duga. Mungkinkah ini murka Tuhan? Mungkinkah ini karena alam tak lagi bersahabat?
Jadi artinya rumput yang bergoyang tak bermakna apa-apa, hanya sebuah kiasan untuk menerka atau menduga-duga.